CerpenCinta Kita Collection! By : Choi Jin Ho "Muhammad Amirul B. Saliman!", aku tersentak apabila namaku dipanggil oleh pegawai JPJ itu. Hatiku berdebar, inilah kali pertama seumur hidup aku nak ambil lesen. Inilah ujian terakhirku! Kalau lulus, memang pergi sekolah naik keretalah jawabnya! "Naiklah, termenung apa lagi?
Walaupuncerita cinta pertamanya akan berakhir tapi dia akan mengakhirinya dengan cara yang dia inginkan. Kebetulan Caca pulang cepat karena pasca ujian. Di depan gerbang SMA Negeri itu Caca berdiri sambil melihat satu persatu wajah siswa yang keluar masuk sekolah. Berharap seseorang yang dia pikirkan itu berjalan keluar sekolah.
IlusiCinta merupakan sebuah cerpen yang hadir tika saya sedang lena tidur.. ummi dan Ana akan tetap selamanya menyayangi ummi." Tubuh ummi aku peluk seeratnya. Aku tahan sebak. Inilah kali pertama aku memeluk ummi erat sejak aku dewasa. Baik aku layan ipar duai aku ni! Tengok dia pun menyakitkan mata aje! "Ana, kalau nak tahu abang
Cerpen Cinta pertama yang tidak berjodoh Cinta pertama yang tidak berjodoh dengan kita adalah kisah cinta yang sangat menyedihkan dan menyakitkan hati karena disaat bertemu cinta pertama merupakan awal mengenal akan indahnya cinta namun tak bisa berbersama.
Ceritadengan rangkaian prosa ini ingin aku dedikasikan untuk dirimu, pria tampan yang membuat aku jatuh cinta pada pandangan yang pertama. Namanya masih teringat walau sudah bertahun berlalu. Nama yang hanya bisa ku kenang sebagai cinta pertama. Kenali dirinya dengan nama Daniel Alex Chandra.
CerpenCinta Remaja. 4 Oktober 2013 23:41 Diperbarui: 24 Juni 2015 06:59 227 0 1. +. Lihat foto. Nih gan mungkin bisa buat referensi dalam mebuat Cerpen Cinta atau juga sebagai motivasi kita yang sedang menjalani LDR. TRAGEDI LDR Cerpen Karya Nur Khakiki Senja ini adalah saat-saat yang sibuk bagi siswa SMK seperti gue, besok pagi gue udah mulai
ZnMlme. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Cinta Pertama"Apa yang biasanya kau pikirkan sebelum tidur, Key?"Kata seorang psikolog membuka dialog kami saat itu."Ini sedikit aneh, Anda pasti berpikir aku ini gila, aku berharap dunia ini berakhir.""Apakah kau sedang mengalami suatu situasi yang buruk?""Tidak juga, aku hanya merasa hidup itu melelahkan, aku merasa seperti orang gila, Anda pasti merasa aneh mendengar gadis muda seperti aku mengatakan ini.""Semua orang pasti pernah lelah dengan hidupnya, tapi kapan kau merasakan itu dengan sangat jelas?""Mungkin setiap saat, hidup itu repetitif dan mudah ditebak, kau berusaha masuk ke universitas favorit, seiring usia kau juga berusaha keras untuk bertemu pria baik lalu menikah, tapi menurutku sebenarnya semua orang tahu caranya untuk sukses.""Cara untuk sukses, apa itu"?"Kau hanya perlu bekerja keras seperrti orang gila dan itu bagiku sangat melelahkan."Aku Keyra, biasa dipanggil Key. Aku tinggal bersama ibuku jangan tanya ayahku di mana karena sejak kecil sampai aku berumur 20 tahun aku belum pernah sekalipun bertemu dengan ayahku. Setiap aku bertanya kepada ibu,"Kami tidak saling mencintai nak,""Trus, aku ini lahir atas ketidaksengajaan?".Maka ibu akan menenangkan aku dengan kata-kata ampuhnya yang membuatku seketika lupa dengan keberadaan ayahku. Aku tahu ibu menyimpan rahasia yang tidak bisa dibagikan untukku, walau sebenarnya aku sangat ingin bertemu dengan sosok suka bercerita tentangku saat aku masih duduk di bangku sekolah dasar bahwa aku adalah orang yang spesial dan pintar. Setiap hal yang aku inrginkan aku akan berusaha untuk mendapatkannya tidak peduli orang lain terluka yang penting aku mendapatkan apa yang aku mau, pernah kata ibu suatu kali dalam lomba lari yang diadakan di sekolah aku berambisi untuk menang sampai aku mendorong salah seorang temanku hingga terluka, lalu ibuku menasihatiku untuk tidak berbuat curang dan belajar menjadi pribadi yang suportif, tentu saja itu sesuatu hal yang sangat sulit saat ini aku kuliah di unversitas favorit di kotaku karena aku lulus tes SNMPTN, dan ibuku sangat bangga akan hal itu. Aku tahu pilihan yang aku ambil sekarang akan mengecewakan ibu. Yah, saat ini aku bekerja di sebuah restoran kecil di tengah kota, aku kembali memiliki hasrat untuk hidup ketika aku bertemu dengan seseorang yang menjadi atasanku di restoran ini. Awal pertemuan kami saat itu, ketika dia menolongku dari para pencopet yang masih merajalela di kotaku, awalnya aku tidak merasakan apa-apa tapi secara kebetulan lagi kami bertemu sampai ketiga kalinya dengan hal yang sama yang selalu menolongku saat aku dalam dia hidup sebatang kara, berjuang melawan kerasnya hidup dan menjadi pribadi tangguh untuk meraih yang dia impikan. Rey sering bercerita tentang masa lalunya kepadaku. Seperti ketika ayahnya dipecat dari sebuah perusahaan, ketika Rey harus melepaskan kepergian ayahnya karena sebuah kecelakaan, bahkan yang lebih menyakitkan Rey tidak tahu sosok ibunya seperti hal yang harus diperjuangkannya sampai dia merasa tak pernah sekalipun merasakan hidup ini manis. Mendengar semua cerita hidupnya, aku bertekad menjadi teman, sahabat, dan ingin selalu ada di sampingnya. Entah kapan benih perasaan itu tumbuh yang aku tahu aku sudah cerita yang aku dengar dari Rey, setelah restorannya buka selama tiga bulan belum pernah ada pengnjung satu pun, padahal dia sudah mencoba untuk menyebarkan brosur-brosur di tengah jalan, tapi itu tetap tidak membuahkan hasil. Padahal dia harus membayar kontrakan dan karyawannya. Setelah aku mengamati keadaaan, suasana, tata letak restoran aku mengusulkan kepadanya untuk menggantinya karena aku berpikir setiap orang yang berkunjung akan melihat suasana di dalam restoran apakah bersih dan menyenangkan sehingga para pengunjung memiliki hasrat untuk dengan karyawannya kami mengubah semua ruangan menjadi lebih indah dan enak untuk dipandang. Setelah semua selesai, aku juga mempromosikan makanan lewat instagram, karena aku seorang influencer yang memiliki followers yang sangat banyak sehingga aku cukup terkenal dan berhasil mempromosikan restoran ini ke publik. Tidak heran bahwa setelah aku mempromosikan restoran ini, pengunjung pun berdatangan dan sampai membludak sampai kami kewalahan untuk melayani, sehingga aku pun memberikan ide kepada Rey untuk merekrut karyawan. Dan yah restoran kami pun laku keras dan kami pun membuka cabang di kota-kota lain. Seiring berjalannya waktu aku pun dipercayakan menjadi aku sering bersiliweran di media sosial, ibuku pun mengetahuiku hal aku di rumah, ibu menungguku di ruang tamu,"Ada apa ini, kenapa ibu belum tidur, apa yang ibu pikirkan?""Kamu bekerja paruh waktu di restoran itu?""Bukan Bu, aku sudah diangkat jadi manajer""Itu maksud ibu, kenapa kau tak kuliah dan memilih bekerja di sana, kenapa, apa mungkin karena kamu menyukai atasan yang dulu pernah kamu ceritakan kepada ibu, kau suka seseorang dan akhirnya kau bekerja di sana?""Iya Bu, dia pemiliknya.""Ibu mengerti apa yang kau putuskan, kau tidak akan berubah apapun yang ibu katakan, ini barang-barangmu, keluar dari sini!""Ibu.""Ibu hanya ingin kau dengar dan melihat hal baik, ibu terlahir miskin tapi ibu selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk membesarkanmu. Tapi karena kau begitu spesial dan sangat pintar, ibu tahu kau kelak takkan seperti aku berbeda dari ibu, aku pintar dan spesial kan?""Apa maksudmu?""Aku pasti dapatkan cinta dan kesuksesan"Tujuanmu hanya membantu pemilik restoran itu, lalu apa?""ibu aku tak bersandar pada mimpi orang, aku juga tidak mau bersandar pada mimpi ibu, yang kujalani saat ini adalah hidupku, terima kasih sudah membesarkan aku dengan baik, ini tidak akan memakan waktu lama, aku akan lebih hebat dari yang ibu bayangkan, aku pergi Bu."Pertengkaranku dengan ibu membuatku semakin antusias untuk menjadi yang lebih baik karena aku mau pastikan kelak ibu akan bangga dengan apa yang aku suatu malam kami merayakan sebuah pesta sederhana, seorang karyawan mengajak untuk bermain truth or dare, dan kami pun menyetujui hal Rey yang menjawab pertanyaan,"Adakah hal yang tidak kau ketahui dari seorang Keyra?""Keyra, aku berpikir semua hal sudah kuketahui tentangnya.""Lalu apakah pernah sekalipun kamu menyukai Keyra?""Tidak, sekalipun tidak pernah, Keyra sudah kuanggap seperti adikku sendiri dan sebagi partner, tidak mungkin aku menyukainya.""Begini walau aku sudah tahu akan jadi seperti ini, tapi aku masih tetap saja menyukainya." Batinku dalam saat itu juga di depan teman-temanku air mata tumpah sejadi-jadinya sampai aku salah tingkah, aku berlari keluar dan meninggalkan berlari dan Rey mengejarku dan memegang tanganku,"Lepaskan aku, kamu tidak pernah sekalipun kan menyukaiku?""Kamu kenapa seperti, ayo masuk, di luar dingin.""Kamu kenapa jadi seperti ini, kamu itu wanita yang cerdas jangan bertingkah aneh seperti ini."Aku akan memberitahumu, sekarang juga."Sungguh hatiku mau meledak, apakah aku akan berterus terang sekarang, apakah ini sungguh waktu yang tepat." kataku dalam hati."Ada apa denganmu, kamu baik-baik saja kan, kenapa kamu tiba-tiba diam?""Aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu Rey, aku sangat mencintaimu.""Ini mungkin, karena aku sudah seperti keluarga, kau nyaman sehingga kamu memiliki perasaan itu.""Aku tidak pernah salah paham, aku tidak pernah sekalipun menganggapmu seperti keluargaku, sejak pertama ketemu hingga saat ini, tidak ada perasaan yang lebih jelas dari perasaan ini.""Aku tidak ingin berbohong, dan mau berterus terang, inilah aku yang sebenarnya. Karena itu terima saja aku sekarang" "Hei, kamu tahu perbedaan usia kita sepuluh tahun dan kita baik-baik saja sampai sekarang, dan kamu tahu kan banyak yang harus aku lakukan.""Hentikan, cukup bila kau tidak menyukaiku, bilang saja tidak suka, masalah pekerjaan atau perbedaan umur, alasan itu terdengar payah dan membosankan, aku tak ingin mendengar alasan seperti itu darimu, aku hanya butuh satu kata saja darimu. Apa aku benar-benar tak punya kesempatan?""Ya, jangan sukai aku."Belum pernah sebelumnya aku memiliki perasaan sepeti ini, mau mati rasanya. Aku bahkan tak bisa berpikir jernih. Olehnya aku mengajukan cuti untuk menenangkan hatiku, tapi semakin aku tak melihatnya semakin besar rasa rindu yang tidak bisa seminggu aku cuti, akhinya aku kembali bekerja dan aku kembali bekerja dengan normal seolah-olah tidak ada yang terjadi. Tapi semakin aku melihatnya aku semakin berani untuk menyatakan perasaanku secara gamblang bahkan di depan teman-temankuSetelah empat tahun bekerja denggannya, entah karena keberuntungan berpihak kepadaku, Rey lambat laun berubah menjadi lebih perhatian, tiba-tiba memberi kejutan yang sama sekali tidak pernah aku pikirkan karena sifatnya yang terlalu dingin sedingin es di suatu malam hal yang tidak benar-benar aku duga, dia mengajakku dinner di sebuah tempat yang sangat indah, dipenuhi dengan bunga-bunga yang bermekaran di sekelilingnya restoran, ditambah melihat Rey di depanku membuatku menjadi salah tingkah."Ada apa nih, kok kamu tumben ngajak aku makan?""Aku rindu berbagi cerita denganmu."Oh, aku boleh bertanya?"Iya, boleh.""Kau sudah menyukaiku?""Tidak, aku mencintaimu.""Aku gak salah dengar kan?""Iya, aku mencintaimu."Mendengar itu hatiku dipenuhi dengan rasa bahagia yang belum pernah aku dapatkan selama ini."Kamu serius? Aku juga sangat mencintaimu, sebelumnya aku mau ngomong ini, saat aku dengar ceritamu, entah kenapa aku ingin sembuhkan semua rasa sakit yang kau alami sebelumnya, aku tak ingin kau menderita dan kesepian, aku ingin membuat harimu manis, saat memikirkanmu hidupku yang dulu benar-benar kosong menjadi penuh oleh karenamu. Terima kasih sudah hadir dalam hidupku.""Aku juga mencintaimu, Keyra, terima kasih sudah membuatku sadar bahwa kau selama ini memberikan cinta dan kasih sayangmu dengan sangat tulus. Aku bodoh tidak menyadarinya dengan cepat. Aku akan selalu menjagamu dan mulai sekarang mari kita hidup bahagia selamanya."Seperti itu kisah cinta pertamaku dengan Rey, berujung manis walau banyak hal yang harus aku korbankan, walau aku tidak mengikuti yang ibuku ingkinkan tapi akhirnya ibuku bisa melihatku sukses di usia 25 dan membuatnya bangga padaku. Lihat Cerpen Selengkapnya
Di akhir bulan Januari, Mirna akan kedatangan tamu. Seorang lelaki jangkung, dengan hidung sedikit mancung dan gaya rambut yang dikepang. Lelaki itu kerap terbesit dalam benaknya ketika tidur dan melamun. Wajar jika Mirna benar-benar rindu pada Tarno, lelaki jangkung itu. Sebab mereka berpisah sudah dua tahun. Dengan rentan waktu yang cukup panjang itu, hati Mirna kesepian. Hari-harinya selalu sendiri, padahal di sekelilingnya ada keluarga dan adiknya Marni, yang kerap mendatanginya saat sendiri, namun ia mengabaikan adiknya. Sebelum akhir 2017 bertandang, Mirna dan Tarno sering berdua, kadang di ruang tamu, di amper rumah, di halaman rumah duduk berdua di atas lincak di bawah pohon mangga. Sambil menikmati desir angin dan hangat mentari tidak canggung pada keluarga Mirna, karena ia sudah mendapat restu dari orangtua Mirna untuk menjaga dan meminang putri sulungnya. Beruntung sekali Tarno mendapatkan Mirna, perempuan yang seperempat hidupnya besar pada lingkungan agamis. Setiap kali berdua, topik yang mereka bicarakan tidak lepas dari pernikahan. Orangtua Mirna sudah menyarankan pada Tarno untuk mencari tanggal yang baik sesuai kitab primbon. Namun ia masih bingung, bimbang mengelilingi batok kepalanya. Tarno masih ingin bekerja, dan ia akan memenuhi permintaan orangtua Mirna akhir bulan ini, meski dalam hati ia sudah tidak kuat menahan nafsu biologisnya. Ketika memasuki akhir Desember 2019, wajah perempuan sembilan belas tahun itu selalu tampak ceria. Berseri-seri seperti gadis yang melakukan perawatan setiap hari. Teramat bahagia hati Mirna di bulan Desember ini. Harap-harap kehadiran Tarno lebih cepat dari janjinya. Selama bulan Desember, Mirna menunggu di dekat jendela kamarnya, melihat ke halaman yang gersang, segersang hatinya yang menunggu kepastian dari Tarno. Mirna tak pernah bosan melakukan itu—menunggu, meski sampai saat ini ia tidak bertemu Tarno, lelaki yang ia damba. Setiap kali tidur, tak jarang Mirna bermimpi Tarno. Tetapi mimpinya selalu menambah luka di hatinya, karena lelaki yang ia damba—dalam mimpinya—berduaan dengan perempuan yang entah siapa, dan mimpi itu kerap mendatangi tidur Mirna. Karena keseringan, Mirna hampir hafal perempuan itu. Tapi ia yakin mimpi hanya mimpi, tidak lebih dari kembang tidur. Sesekali Mirna bertanya pada ibunya, apakah Tarno memberi kabar meski lewat telepon, namun ibunya menggeleng. Padahal ketika ia meramu kenangan pertama pisah, Tarno berjanji akan sering-sering memberi kabar. Tapi sampai saat ini, lagi-lagi ia belum mendapatkan janji yang tak pasti. Apakah Tarno lupa pada dirinya? Atau sebenarnya hati Tarno sudah ada yang punya? Entahlah, ia hanya bisa memengang janjinya. Pukul empat sore, terbesit dalam benaknya untuk menelpon ibu Tarno. Meski sedikit canggung, ia mencoba melawan getirnya. Mirna takut, rindu dalam hatinya kian menjalar menyesaki labirin hatinya. “Kang Tarno sudah pulang, Buk?” tanyanya berharap ada jawaban yang akan mengobati gelisah dan resahnya. “Iya, Nak, Tarno sudah cukup lama datang. Sekitar, setengah bulan. Apa dia tidak mengabarimu?” Tiba-tiba mata Mirna bening, perkataan ibu Tarno menyayat hatinya. “Kemarin dia bilang akan ke rumahmu, Nak, dan hari ini dia juga bilang begitu.” Mirna merasa terpukul. Dari daun jendela kamarnya, ia manatap kembali luas halaman, seluas harapannya menunggu Tarno yang tak kunjung datang. Sesekali ia memperhatikan pengendara yang hilir-mudik. Dalam hati ia berdoa, dari sekian pengendara, ada orang yang bisa mengobati luka di hatinya. “Ya, sudah Buk, mungkin Kang Tarno akan datang.” Dengan setumpuk tanya dan resah ia menutup teleponnya. Terbesit dalam kepalanya mimpi-mimpi itu, mengingatnya, hatinya bergetar, matanya mengembun. Mirna tetap memaku pandang pada jalan dari dekat jendela. Ia tetap yakin kalau Tarno akan menemuinya di saat diriya membutuhkan hadirnya. Ketika hendak merebahkan tubuhnya, ia melihat sepeda yang sangat ia kenal. Sepeda itu pernah membawannya pergi berdua ke taman yang rindang penuh kupu-kupu dan bunga. Orang yang mengendarai, pun Mirna hafal. Itu Kang Tarno, ucapnya pelan. Secarik senyum terukir di bibirnya. Namun, senyum itu kelu dangan perempuan di gunjing Tarno. Seolah kehadiran perempuan itu menjadi duka baginya. Perempuan berkerudung biru itu memeluk Tarno. Pada jendela itu, gerimis mulai turun. Membekas dan terus membekas. Sontak tubuh Mirna kaku, melangkah ia ragu dan perasaannya pilu, tiba-tiba terbayang pertanyaan dalam angannya. “Apakah ini jawaban dari mimpi beberapa hari lalu?” tanyanya, di hadapan senja yang tiba-tiba membuat matanya jadi berair. * Annuqayah, 2019 Muhtadi .ZL, mahasiswa Institut Ilmu Keislaman INSTIKA Guluk-guluk, Sumenep, Madura dan Pengurus Perpustakaan PP. Annuqayah daerah Lubangsa. Aktif di Komunitas Penulis Kreatif KPK-Iksaj dan Komunitas Cinta Nulis KCN Lub-Sel.
Berikut ini merupakan kumpulan Cerpen Cinta Pertama terbaru karya para sahabat cerpenmu yang telah diterbitkan, total diketemukan sebanyak 389 cerita pendek untuk kategori ini. Untuk mencari cerita pendek Cerpen berdasarkan kata kunci tertentu, Kamu bisa gunakan Kotak pencarian di bawah ini! My Woman is My Role Model Cerpen Kiriman Frnsiska Lolos Moderasi Pada 4 June 2023 Jujur. Gue masih trauma dengan apa yang terjadi setahun lalu. Saat duniaku masih ada didekatku, namun ku selalu gagal menjaga dan melindunginya. Sungguh ku ingin memutar balikkan waktu. 1 tahun yang lalu…. Gue adalah Vero Allexander. Gue adalah anak » Baca lanjutan ceritanya... Aku, Kamu dan Senja Kala itu Cerpen Kiriman Arunika Wardani Lolos Moderasi Pada 21 May 2023 Malam semakin larut ketika aku membuka jendela kamar, diluar suasana sepi bahkan terasa sedikit menakutkan. Aku berdiri di depan jendela, menatap para bintang yang terlihat jelas di langit pedesaan. Aku berpikir, kapan terakhir kali aku menatap bintang dan bulan » Baca lanjutan ceritanya... Kamu, Hujan dan Kenangan Cerpen Kiriman Nimas Redisti Pradnya Paramita Lolos Moderasi Pada 1 May 2023 Dia adalah pangeranku, aosok yang memikat hatiku dengan senyumnya yang menawan. Bagiku dia adalah mimpi, yang selalu ingin kugapai. Bermula dari rasa kagum, yang semakin berkembang tiap harinya. Perasaanku padanya tak dapat diungkapkan oleh kata. Hari ini masih sama, » Baca lanjutan ceritanya... Unexpected Sesuatu Yang Tak Terduga Part 2 Cerpen Kiriman Vinzza A. Lolos Moderasi Pada 1 May 2023 “Eh sorry ya aku ga liat tadi”. “Lagi mikirin apa sih sampe orang segede gini gak keliatan?”. “Ah ngga kok ngga lagi mikirin apa apa, sekali lagi sorry ya ngga sengaja nabrak, aku duluan yaa” tanpa menunggu jawabannya aku » Baca lanjutan ceritanya... Unexpected Sesuatu Yang Tak Terduga Part 1 Cerpen Kiriman Vinzza A. Lolos Moderasi Pada 1 May 2023 Hai namaku Alesya Putri biasa dipanggil Lesya. Ini tentang kisah cintaku di zaman putih biruku, lebih tepatnya cinta pertamaku. Orang bilang “cinta pertama selalu gagal”, dan aku setuju akan hal itu. Pada suatu hari ketika pertama kali masuk tahun » Baca lanjutan ceritanya... Friend Zone Forever Cerpen Kiriman Candra G. W Lolos Moderasi Pada 19 March 2023 Ini adalah kisah hidupku yang menceritakan dua insan muda dengan agama berbeda yang saling mencintai, dua insan ini dipertemukan ketika berada di TK hingga kini berlanjut ke jenjang SMP, tokoh kisah ini adalah diriku dan sahabatku Rendra. Haii, namaku » Baca lanjutan ceritanya... Cinta Yang Tertunda Part 2 Cerpen Kiriman Bambang Winarto Lolos Moderasi Pada 19 March 2023 Pembangunan di Batam dilakukan secara besar-besaran sesuai arahan dari Bapak BJ, Habibie. Batam akan dijadikan seperti Singapura, kota industri, perdagangan dan sekaligus wisata. Konsep yang dikembangkan Pak Habibie sebenarnya sangat sederhana, menerima limpahan investasi dari Singapura. Jarak Singapura dengan » Baca lanjutan ceritanya... Cinta Yang Tertunda Part 1 Cerpen Kiriman Bambang Winarto Lolos Moderasi Pada 19 March 2023 Kala itu tahun 1970 an. Sehabis sholat subuh, seperti biasa aku bergegas menuju stasiun kereta api Weleri. Sekitar jam kereta api ekonomi “Bintang Malam” dari Jakarta memasuki stasiun. Surprise, kereta api tepat waktu, biasanya selalu terlambat dari beberapa » Baca lanjutan ceritanya... Cinta Pertama Cerpen Kiriman Ahmad Riski Nur Efendi, SMPN 1 Puri Lolos Moderasi Pada 14 February 2023 Saya kebetulan satu perumahan dengan teman saya namanya Arya. Kita berdua kemana-mana selalu bersama. Suatu hari kita satu tongkrongan dan dia mengenalkanku dengan temannya yang sangat cantik namanya Aurel. Aurel satu sekolah denganku tetapi kita berbeda kelas. Aku pun » Baca lanjutan ceritanya... Pelangit Di Langit Senja Cerpen Kiriman Kennisa Fajar Utami, SMPN 1 Puri Lolos Moderasi Pada 29 January 2023 Senyum yang indah dan terlihat sangat manis menghiasi raut wajah gadis cantik. Dia yang bernama Violin gadis baik, polos dan pintar. Tiba-tiba saja senyumannya itu berubah. Ketika Violin sedang menatap hujan dari luar jendela, dan perlahan air matanya mulai » Baca lanjutan ceritanya... Page 1 of 391 2 3 4 » Last »
Cerpen Karangan Sarah AuliaKategori Cerpen Cinta Pertama, Cerpen Remaja Lolos moderasi pada 13 October 2017 Namaku Ulfa, aku lahir di Jakarta, 19 Oktober 1997 aku adalah anak tunggal dari keluarga yang memiliki usaha dibidang properti yang cukup besar di Indonesia. Kedua orangtuaku sudah berpisah sejak aku berumur 10 tahun, sejak saat itu aku tinggal bersama dengan bundaku meski aku tinggal bersama dengan bunda namun aku masih bisa dan masih sering bertemu dengan ayah. Saat itu aku sempat merasa bahwa kehidupan tak pernah adil padaku karena aku tak pernah bahagia, tak pernah aku rasakan kasih sayang yang utuhnya dari kedua orangtuaku aku pernah berkata pada mereka “Aku ini anak kalian mengapa kalian tak pernah ada wantu untukku, tapi entah mengapa setiap kali aku marah aku tak kuasa berkata seperti itu pada mereka mungkin karena mereka adalah orangtua yang telah merawat dan membesarkan aku. Hari berlalu begitu cepat tak terasa waktu begitu cepat berjalan aku mulai beranjak dewasa. Kini hariku mulai berwarna karena kini aku mengenal seseorang yang dapat membuatku tersenyum dan tertawa saat bersama dia. Dia bernama Muhammad Sulung, entah mengapa saat bersama dengannya aku merasa nyaman aku juga merasa bahagia bersama dengannya setiap kali bersama dengannya aku selalu merasa tak pernah ada masalah selama ini. Meskipun kenyataannya masalah di hidupku sangat banyak dan itu membuatku tidak pernah bahagia, namun semejak mengenal dia aku merasa dia bisa menjadi tempatku bersandar aku sempat bertemu dengannya di taman sekolah pertemuan yang tidak disengaja, namun pertemuan itulah yang menjadi awal kisahku dengan dirinya. Saat itu hari dimana seleruh siswa di sekolahku diharuskan bersama dengan temannya namun aku yang memang jarang mempunyai teman merasa bingung aku harus bagaimana, dan disaat kebingungan itu datang sulung dengan tanpa ragu menggenggam tanganku sambil berkata “Ulfa ayo kita datang bersama ke sekolah” ucap sulung padaku. Dan saat itu kami datang bersama ke acara sekolah dalam rangka ulang tahun sekolah kami. Saat itu semua mata tertuju padaku dan sulung banyak orang orang yang memandang tak percaya, seakan baru saja melihat hal aneh. Aku yang berjalan di sebelah sulung hanya bisa berjalan canggung dan tak bisa berkutik karena aku tau bahwa banyak siswi yang tak suka melihatku berjalan bersama dengan sulung apalagi saat itu sulung menggandeng tanganku dan berjalan beriringan dengan diriku, aku yang berjalan bersamanya hanya bisa merunduk malu karena aku tau bahwa teman temanku tidak menyukai hal itu terlebih sulung yang sangat tampan saat itu membuat para siswi lain tak henti hentinya memandang dirinya dan aku yang melihat hal itu hanya bisa merunduk malu karena aku merasa tidak pantas ada di dekatnya, sulung yang juga anak tunggal dari keluarga konglomerat yang sangat kaya di Indonesia memiliki daya tarik yang luar biasa berpengaruh kepada kehidupan pergaulannya. Lain dengan diriku yang lebih menutup diri dari kebanyakan teman temanku di sekolah dan aku yang lebih tertarik dengan duniaku sendiri, meskipun begitu sulung yang terkenal dan menjadi idola di kalangan murid murid di sekolahku terutama para siswi yang terus saja mengejar sulung ke manapun dia pergi mereka pasti akan selalu mengikutinya. Seiring berjalannya waktu aku dan sulung semakin dekat dan kami semakin sering bersama, aku yang saat itu belum pernah jatuh cinta kepada laki laki manapun seperti merasakan sesuatu yang aneh di diriku hatiku seperti bergetar hebat setiap kali bersama dengan dia setiap kali dia menggenggam tanganku, aku seperti ingin terbang ke angkasa setiap kali dia menatap mataku hatiku menjadi berbunga bunga. Seperti saat itu kami yang sedang berada di taman sekolah membahas pelajaran bersama tak sengaja bertemu pandang tatapan yang dia berikan padaku punya arti tersendiri saat kami sama sama terdiam dengan pikiran kami masing masing dengan sengaja dia mencubit pipiku yang memang sedikit tembem aku yang kesakitan karena pipiku dicubit olehnya hanya bisa berkata “Ih sulung sakit tau kamu iseng sekali” ucaku sembari cemberut dan menekuk wajahku dan dengan tanpa rasa bersalah dia hanya berkata “Abis kau tembem sih dasar ulfa tembem” ucapnya enteng tanpa beban. Aku masih saja menekuk wajahku sebal karena dia tak meminta maaf padaku, melihatku yang masih saja cemberut menekuk wajahku dia berkata “Maafkan aku ya tembem aku janji tidak akan mencubit pipimu lagi, ayolah tersenyum lagi ya ulfa jangan cemberut seperti ini kamu akan terlihat lebih cantik jika wajah cantikmu itu kau beri sedikit saja senyum manis yang tulus ayolah kumohon” ucap sulung padaku. Mendengar kata kata sulung tadi aku mulai tersenyum tak hanya senyum aku bahkan tertawa setelah melihat wajahnya yang memohon itu sangat lucu wajah tampan sulung jadi terlihat lucu setelah dia memohon padaku untuk tersenyum, “Baiklah aku akan tersenyum asalkan kamu berjanji padaku jangan mencubit pipiku lagi” ucapku padanya “Baiklah tembem aku berjanji padamu tembem” ucapnya padaku. “Apa tembem kau ini dasar item menyebalkan” teriakku di depan wajahnya dan dia hanya tertawa “Haha item item kereta api tau biar item banyak yang ngantri” ucapnya sambil tertawa. Melihat itu aku merasa bahagia oh tuhan apakah ini? Mengapa hatiku selalu bahagia dan nyaman saat bersama dengannya, apakah aku jatuh cinta padanya? Pada sulung yang baru menjadi sahabat baikku, benarkah ini haruskah aku menjauh darinya agar tak ada masalah dikemudian hari. Atau haruskah aku mengatakan padanya bahwa aku mencintai dirinya? Tapi akankah dia akan menerima diriku atau malah sebaliknya?. Hari hariku kini berubah aku kini mulai belajar untuk menjauh darinya karena aku takut kecewa padanya, namun meskipun aku menjauh darinya tetap saja dia yang selalu mendekatiku seperti kemarin saat sedang di sekolah aku memilih untuk tetap berada di dalam kelas karena aku tahu dia pasti sedang berada di taman tempat kami dulu biasa bersama, dan benar saat aku sedang berada di dalam kelas ada temanku yang menegurku sembari berkata “Ulfa kau tidak ke taman?” tanya temanku linda “Ah tidak lin aku lagi tidak ingin ke taman, memangnya kenapa?” tanyaku kepadanya “Itu si sulung dia sedang menunggumu ditaman di tempat biasa kalian belajar bersama” tutur linda “Oh… Ya mengapa dia ada di sana?” tanyaku “Entahlah mungkin dia sedang menunggumu di sana” jawab linda. Oh tuhan apa iya sulung menungguku di tempat biasa kami belajar? Tapi mengapa dia menungguku? Kulirik arloji yang ada di tanganku sekarang sudah pukul sore sebentar lagi bel masuk pelajaran terakhir mengapa dia masih menungguku, biasanya jam segini seharusnya dia sudah berada di dalam kelas mengapa dia masih menungguku? Aduh aku merasa tidak enak padanya bagaimana ini apa yang harus aku lakukan ya? Tring… Oh handphoneku berdering oh pesan masuk rupanya, tapi dari siapa ya? Dengan sigap kubuka pesan singkat yang ada di handphoneku itu dari sulung? Ya tuhan ternyata dia yang mengirim pesan padaku From Sulung “Ulfa kamu di mana? Aku sudah menggumu sejak tadi” isi pesan darinya, bagaimana ini apa yang harus aku lakukan? Baiklah lebih baik aku menemuinya saja daripada nanti aku jadi tidak enak padanya akhirnya kuputuskan untuk menemui sulung yang sedang berada di taman sekolah. Dan ketika aku bertemu dengan dia di taman sekolah kulihat dia sepertinya dia sudah lama menungguku kuhampiri dia yang sedang duduk di bangku taman tempat kami biasa berlajar dan saat aku menghampirinya aku merasa sangat bersalah padanya karena aku membuatnya menunggu sampai jam segini kulirik arlojiku sekarang pukul petang entah sudah berapa lama dia menungguku dan ketika aku berada di dekat bangku taman yang sedang dia tempati aku berdeham “Sulung… Apa kamu sudah lama di sini?” tanyaku padanya tak ada jawaban dari mulutnya namun, seketika dia beranjak dari duduknya dan langsung memelukku dengan erat aku terdiam seketika. Tak kusangka dia akan memelukku seperti ini dan ternyata kejutan darinya belum usai. “Dia menangis” “Sulungku menangis” ada apa ini tuhan mengapa dia menangis? Apa yang telah terjadi padanya? Dengan refleks aku membalas pelukkan darinya dan berbisik di telinganya “Mengapa kau menangis? Apa yang terjadi padamu? Apa kau baik baik saja?” tanyaku berbisik tepat ditelinganya. Dan bukan menjawab semua pertanyaanku dia justru terus saja menangis hingga akhirnya aku memintanya untuk duduk kembali di bangku taman tempatnya menungguku, tanpa melepas pelukannya padaku dia menatap mataku dan di dalam kedua bola matanya kulihat ada rasa takut dan kecewa dan aku tau tatapan itu pasti ditujukan padaku. Sekejap aku terdiam karena hatiku seperti teriris oleh tatapannya, ketika itu kugenggam tangannya dengan yakin dan kumulai pembicaraan “Sulung kau belum menjawab pertanyaanku” ucapku padanya “Ulfa mengapa kau menjauh dariku? Apa kau marah padaku?” ucapnya padaku aku hanya menggeleng. “Lalu kenapa? Kenapa kau menjauh dariku apa berbuat salah padamu?” tanya sulung padaku, “Tidak kau tidak melakukan itu sebenarnya aku menjauh darimu bukan karena aku membenci dirimu sulung seandainya kau tau apa alasanku kamu pasti menjauh dariku” ucapku padanya dengan mata berkaca kaca, dan entah apa yang terjadi padanya dia langsung memelukku dan berkata “Kumohon ulfa jangan menangis katakan saja aku tidak akan meninggalkanmu aku berjanji” ucapnya padaku akhirnya aku mengatakan apa yang kurasakan. “Sulung jujur aku jatuh cinta padamu, tapi aku takut jika kamu akan pergi meninggalkanku” ucapku dengan jujur padanya. Ternyata dia justru berkata padaku dia juga mencintaiku bahkan sejak pertama kami saling mengenal. Aku terkejut mendengar jawabannya barusan hingga aku memeluknya dengan kencang hingga dia tidak dapat bergerak dan dia berkata padaku “Iya tembem aku tahu kamu bahagia tapi apa kau tidak bisa lebih lembut sedikit denganku hah tembem” ucapnya padaku. Waktu berlalu setelah pernyataan cintanya padaku aku berpikir jika kami berdua sudah menjadi sepasang kekasih namun ternyata aku salah, aku yang sangat menyayanginya justru mendapat kabar yang membuatku kaget mendengarnya, kabar yang mengatakan jika sulung berpacaran dengan anisa teman sekolahku juga hanya saja aku sulung dan anisa berbeda jurusan jika aku dan sulung adalah anak jurusan IPA anisa adalah murid jurusan IPS. Sejujurnya aku kecewa mendengar berita itu dan aku masih berharap jika berita itu hanya berita bohong yang dikarang oleh seluruh teman teman sekolahku agar aku dan sulung menjadi jauh dan tidak terlalu sering bersama. Namun ternyata dugaanku salah ternyata kabar yang aku dengar dari teman temanku itu benar memang benar jika sulung dan anisa berpacaran saat itu baru aku tau jika ternyata anisa lah yang meminta sulung untuk menjadi kekasihnya dan yang membuatku kecewa dan sakit hati adalah sulung menerima keinginan dan permintaan anisa tanpa memikirkan perasaanku terlebih dahulu tuhan adilkah ini? Mengapa seperti ini disaat aku sudah percaya jika dia mencitaiku juga mengapa justru dia yang merusak kepercayaanku kepadanya dan itu membuatku merasa kecewa dan sakit hati, sepulang sekolah aku duduk di taman sekolah. Kini kenangan manis itu berubah menjadi hampa seolah tak pernah terjadi hal indah itu di dalam hidupku dan hidupnya karena pada kenyataanya sulung kini berubah. Dia bukan lagi sulung yang kukenal bukan sulung yang dulu memeluku bukan sulung yang menangis karena tak bertemu denganku, dan dia bukanlah sulung yang buatku jatuh cinta tuhan aku kecewa mengapa disaat seperti ini disaat seharusnya aku bahagia bersamanya dia justru pergi meninggalkanku dan memilih bersama anisa tanpa perduli bagaimana persaanku. Bahkan dia tak pernah bertanya apakah aku mengetahaui tentang hubungannya dengan anisa atau tidak, sungguh aku kecewa atas sikapnya padaku yang seolah tak ada yang membuat hatiku terluka. Bahkan dia seolah tak peduli dengan perasaan dan keadaan hatiku hati yang dulu pernah berharap memiliki hatinya sekarang jangankan bertanya memandang langsung diriku saja dia seolah tak sudi lagi memandang mataku dia tak mau bahkan sekedar bertanya bagaimana perasaanku kini dia tak melakukannya. Tuhanku mengapa aku harus merasakan ini semua aku mencintainya dengan tulus aku menerimanya apa adanya aku tak pernah menuntut dirinya menjadi orang lain aku hanya minta padanya untuk membuatku bahagia meskipun sekedar tersenyum, namun jika saja dia melakukannya dengan tulus sungguh aku bahagia. To Sulung “Hai sulung apa kabar? Aku dengar kamu berpacaran dengan anisa benarkah itu? Mengapa kamu tak pernah cerita denganku?” tuturku kepadanya melalui pesan singkat. Tring To Ulfa “Maafkan aku ulfa aku tak memberitahu padamu yang sebenarnya, memang benar aku sekarang berpacaran dengan anisa tapi itu semua keinginannya bukan keinginanku. Kabarku baik bisakah kita bertemu sepulang sekolah di taman biasa?” balasan dari sulung di handphone tadi membuatku sakit, tapi aku mencoba tersenyum meski aku tersenyum kecut seusai membaca pesan itu langsung saja aku letakan handphoneku di atas meja. Sepulang sekolah aku kembali berjalan ke taman sekolahku dengan langkah gontai aku menuju tempat biasa aku duduk di taman itu tempat yang nyaman. Sampai di sana aku melihat sulung sedang duduk di bangku yang aku tuju aku tetap berjalan hingga ketika aku sampai di bangku itu kulihat sulung duduk dengan memandang ke depan namun tatapan matanya terlihat nanar seperti dia sedang banyak masalah melihatku dia langsung membuka pembicaraan “Ulfa kau datang aku pikir kau tak akan datang karena kau marah padaku” ucapnya padaku, “Iya aku datang namun aku datang bukan untuk bertemu denganmu aku datang untuk mengenang kenangan manis bersama orang yang kucintai” jawabku. Wajah sulung seperti kagat mungkin karena aku berkata seperti itu dan sulung akhirnya berkata “Maafkan aku tapi sungguh aku memang mencintaimu dengan setulus hatiku dan soal anisa aku terpaksa” tutur sulung, “Benarkah itu jadi bagaimana sekarang denganku? Dengan hatiku?” tanyaku akhirnya dia berkata “Jika kau mau menunggu aku pasti akan kembali padamu” ucapnya, “Baiklah tapi jujur aku kecewa padamu” ucapku padanya. Cerpen Karangan Sarah Aulia Facebook Sarah Aulia Sarah Aulia lahir di Jakarta 17 April 1999, siswi di SMK Muhammadiyah 15 Jakarta. Siswi kelas XII Multimedia ini memiliki hobi dan minat dalam sastra dan kesenian terutama seni musik, bercita-cita menjadi penulis, penyanyi, dan ahli dalam bidang IT dan Multimedia. Mempunyai moto hidup “ Sahabat dan keluarga adalah penyemangat,. Email sarahaulia14045[-at-] Facebook Sarah Aulia Nomor HP 085811252658 Cerpen Cinta Pertama Yang Menyakitkan merupakan cerita pendek karangan Sarah Aulia, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Awas, Ada Psikopat Di Rumahku Oleh Sevilla E. Azzahra Di sekolah SMA Deanadara Jiliandra terdapat banyak siswa maupun siswi yang bertampang menarik. Tak hanya itu, mereka juga pintar dalam segala hal. Kegiatan olahraga, seni, musik, berhitung dan bahkan My Infinity Love, Ryan Oleh Aisyah Lee Hujan turun semakin deras, terlihat jelas rintikan hujan membasahin jalan sekitar komplek rumahku. Seperti biasa, jika turun hujan aku duduk di dekat jendela, untuk melihat jalanan yang basah diguyur Salahku Oleh Meilani Putri Aku Ayana, seorang siswi di sebuah SMA Negeri di Bandar Lampung. Hari ini adalah hari pertama aku memijakan kaki di kelas ini, 2 a. Kata teman-temanku, aku orang nya Ayunda Mengejar Cinta Part 1 Oleh T. Khairatuzzifa Jam sudah menunjukkan pukul pagi, aku terbangun dari tidur pulasku, alarm yang ku pasang malam tadi sudah sangat sukses membuatku terbangun dari mimpi yang menurutku sangat indah untuk Suara Tengah Malam Oleh Niki Ayam berkokok, menandakan sang fajar telah terbit. Aku pun segera beranjak dari tempat tidur untuk mandi, lalu mempersiapkan diri untuk berangkat ke sekolah, karena hari itu Sabtu, 23 Desember “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
Cerpen Cinta – Kisah yang paling sering diangkat menjadi sebuah cerita pendek adalah cerpen cinta. Cerpen ini akan mengutamakan kisah cinta si tokoh utama dengan ending yang dibuat sedemikian menarik di bagian akhir. Beberapa konflik mungkin akan dimunculkan. Cerpen adalah sebuah karya sastra yang penokohannya hanya berpusat pada satu orang serta panjang ceritanya yang hanya sedikit. Biasanya cerpen ditulis dengan tema perorangan seperti cerita sehari-hari atau bahkan kisah pribadi. Cerpen dengan tema cinta ditujukan untuk penggemar karya fisik dari umur 15-20 tahun. Karena cerpen cinta ini mengandung cerita yang membawa kisah percintaan remaja. Macam-macam Cerpen Cinta Cerpen cinta sendiri dibagi lagi menjadi beberapa bagian tema yang bisa dijadikan referensi bagi yang ingin membacanya. Jenis-jenis cerpen cinta ini mengandung inti cerita yang berbeda pada setiap bagiannya. Merujuk pada cerpen sendiri, sudah pasti isi dari cerpen cinta ini akan dibuat padat serta menarik dari segi ceritanya. Berikut ini adalah beberapa jenis cerpen cinta yang akan dibahas. 1. Cerpen Cinta Romantis Cerpen Cinta Romantis Sesuai dengan namanya cerita ini mengisahkan sebuah kisah romantis anak muda. Biasanya jenis cerpen seperti ini banyak disukai, karena kisahnya yang manis dan romantis. Seperti contoh cerpen berikut Gadis mungil itu masuk kedalam sekolah barunya. Dengan kamera yang tergantung di lehernya serta tas di punggungnya. Gadis itu tetap berjalan sembari memperhatikan beberapa orang yang masuk bersama dirinya. Benda yang ia cari dari tadi pun ditemukannya. Gadis itu mencari namanya di papan mading itu dan menemukannya. Baca Juga Contoh Cerpen Romantis 7-A Allirania Westora Lalu dia memperhatikan satu persatu nama teman yang berada di kelasnya hingga ia berhenti di satu nama. Zidan Malvianer Tanpa sadar, ia tersenyum saat melihat nama itu. Lira berjalan kembali sambil mencari kelasnya. Saat berbelok, tanpa sadar ia menabrak seseorang yang menyebabkan ia terjungkal ke belakang sambil menatap ke arah orang yang menabraknya. Lira terpaku saat orang itu mengulurkan tangannya untuk menolong. “Maaf, tadi gue gak liat jalan.” Lira hanya diam sambil menatap orang itu yang sekarang memaksanya untuk bangun. “Anak baru?” Lira memperhatikan style orang di hadapannya itu dalam diam. Headphone, ransel serta kupluk yang warnanya semua hitam. “Kelas berapa.?” Lira menatap mata orang yang berada di hadapannya. Mengalihkan perhatiannya dari penampilan orang itu. “Nama lo?” Lira tersentak. Orang itu menatap Lira lembut sambil menunggu jawaban Lira. “Li..Lira.” Akhirnya suara pelan itu keluar dari mulut Lira. Meskipun dengan gugup dan sedikit gemetar. “Ooh, nama lo Lilira. Gue Genta. Kelas 11 IPA 2. Udah milih mau ekskul apa? “Bukan Lilira tapi Lira. Kelas 10 Bahasa 1. Hmm.. Mungkin fotografi, kak.” Lira tanpa sadar tersenyum sambil menyembunyikan raut merah di wajahnya. “Oke. Gue cabut dulu ya, Lira. Sorry, udah buat lo jatoh tadi. Bye.” Lira menatap Genta yang berjalan menjauh melewatinya dengan senyuman yang tersungging di bibirnya. “Namanya Genta.” gumam Lira. Lira berjalan masuk ke dalam kelasnya dan menemukan tempat kosong di pojok belakang kelasnya. Ia mengambil tempat di sana dan melepas kamera yang tergantung di lehernya tadi. “Hai, gue boleh duduk disini?” Lira mendongak dan menatap nama yang tertera di name tag seragam cowok itu. “Boleh. Salam kenal, Zidan.” 2. Cerpen Cinta Sedih Cerpen Cinta Sedih Berbeda dengan cerpen sebelumnya kisah yang satu ini tidak mencerminkan keromantisan. Justru menonjolkan kisah yang terbilang sedih. Seperti ini contoh cerpennya Aku menyanyikan lagu It Will Rain milik Bruno Mars sambil memandangnya di tengah cafe. Duduk di tempat favoritnya dengan pesanan yang sama setiap harinya. Dia suka lagu ini. Karena itu dia selalu tersenyum memandang lurus ke depan dan sesekali bersenandung. Bagian terbaiknya, dia selalu ikut bernyanyi di bagian reffrain. Maka dari itu, suaraku selalu agak kupelankan agar aku dapat mendengar suara indahnya. Gadis ini kehilangan penglihatannya setahun yang lalu. Itu yang kutahu. Dan setelahnya, aku mengajaknya ke cafe ini dan mendengarkanku bernyanyi. Yeah, aku ingin membuat dirinya menjadi milikku namun.. “Sayang, kamu disini. Kita pulang ya,” ..Itu tidak mungkin. Seorang lelaki menghampirinya yang ku tahu bernama Adly, ternyata dia tunangannya. Setelah aku menemukannya di taman dan mengajaknya ke cafe, pada hari itu pula hatiku patah saat melihat kenyataannya. 3. Cerpen Cinta Segitiga Cerpen Cinta Segitiga Mencintai seseorang yang sudah menjadi milik orang lain itu memang menyakitkan. Seperti cerpen cinta segitiga ini Aku melihatnya selalu. Di tempat itu, bersama orang yang sama. Indira Rayana Putri. Seorang gadis yang menjadi idola di kampus dan selalu aku pandangi dari kejauhan. “Hai sayang,” No. Itu bukan panggilannya terhadapku. Bukan juga suaraku yang memanggil dirinya. Itu suara Agna, pacar Raya yang selama setahun ini menemani hari-hari gadis itu. Bagiku, saat dimana Raya memanggil namaku adalah kebahagiaan semu. Aku hanyalah bayang-bayang Raya. Aku tidak pernah dianggap terlalu penting di kehidupan Raya. Hanya berusaha selalu ada disaat dia butuh. “Arich, bisa bantuin gua engga?” Aku hanya tersenyum jika Raya sudah menghampiriku dengan wajah puppy facenya yang khas. Raya selalu datang padaku jika dia butuh sesuatu. Dan aku, hanya bisa menuruti semua maunya. Raya menangis. Kali ini Agna tidak membalas pesan singkatnya. Raya bersandar di pundakku dengan isakan yang masih terdengar di telingaku. “Gua kurang apa, rich? Agna selalu aja kaya gitu. Dia anggep gua ada gak sih, dia anggap gua pacar bukan sih.” racaunya sambil mengusap air mata yang mengalir di pipinya. Jujur saja. Aku sudah ingin membuat tanda di pipi Agna sekarang. Dia tidak berhak membuat Raya menangis seperti ini. “Andai, Agna seperti elo, Rich. Mungkin air mata sialan ini tidak akan keluar dari mata gua.” Deg. Raya andai kamu tau. Aku engga akan biarin kamu nangis kaya gini. “Aku cuma mau kamu tau, kalo selama 2 tahun ini perasaan itu ada. Selalu tumbuh tanpa aku sadari. Selalu berpendar jika kamu di dekatku.” Dia berdiri disana. Dengan wajah yang kecewa. Aku tau. Keputusan yang aku buat bisa membawa dampak besar. Dan itu terlihat di matanya. Kekecewaan yang besar. Aku memejamkan mata sejenak sembari menelan ludah yang mengganjal di tenggorokan. Aku siap. Apapun itu. Apapun jawaban di sikapnya, aku siap menerima resikonya. Baca Juga Cerita Hantu 4. Cerpen Cinta Pertama Cerpen Cinta Pertama Jatuh cinta untuk pertama kalinya memang terasa aneh dan selalu membuat jantung deg-degan. Setiap orang pasti mengalami cinta pertama, tapi entah kapan rasa itu tumbuh. Seperti cerita cinta pertama berikut ini Bian ini teman sekelasku di SMP. Dulu, kami tidak terlalu dekat hingga akhirnya wali kelasku menyatukan siswa-siswi dalam satu meja. Saat itu aku berkenalan dengan Bian. Bian itu dulu tak setinggi sekarang. Tingginya dulu sepantaran denganku. Namun, saat kelas 8 dia ikut ekskul voly dan saat itu aku menyadari, Bian telah menjelma menjadi cowok macho dan kharismatik di mataku. Bian bukan seperti Arjuna dalam tokoh pewayangan yang serba sempurna. Bian hanyalah Bian. Dengan segala kehangatan dan kekonyolannya yang kadang diluar wajar. Bian enggak pernah mau disamakan dengan most wanted di sekolah. Meski aku terkadang suka melihat beberapa siswi menahan nafas saat melihat Bian, tapi Bian tidak peduli. Ia hanya mau menjadi dirinya sendiri. Entah sejak kapan perasaanku pada Bian tumbuh. Yang jelas, tiap aku berdekatan dengannya degupan jantungku selalu lebih cepat dan pipiku yang merona merah. Menyatakan perasaanku? Sama sekali tidak pernah terfikir dalam benakku untuk bilang suka’ atau bahkan sayang’ pada Bian. Hanya satu yang kusyukuri, aku dapat melihat sorot mata teduhnya dan terkadang senyum manis dengan lesung pipit di kedua pipinya terbingkai indah di wajahnya. “Na, pulang sekolah nonton yuk.” ucapnya. Aku tersadar dari lamunan panjangku selama Bian menonton Gladys latihan. Deg. Dadaku berdegup lebih cepat. Bian memang sangat dekat denganku. Hampir semua kegiatannya ia lewati bersamaku. Tapi, mengapa ajakannya kali ini berefek besar pada jantungku? Baca Juga Cerita Hikayat 5. Cerpen Cinta Islami Cerpen Cinta Islami Dua insan yang jatuh cinta namun tetap ingin mempertahankan keteguhan imannya. Hal tersebut membuat keduanya mencintai dalam diam sampai akhirnya waktu yang mempersatukan. Inilah contoh cerpen cinta yang islami Santriwan dan santriwati mulai berdatangan ke pesantren. Dengan membawa tas besar untuk bekal mereka selama berada disana. Beberapa ustad dan ustadzah tampak menyambut mereka dengan senyuman hangat. Salam dan sapa terdengar bersahutan dari mereka sehingga pelataran gerbang hingga halaman pesantren penuh dengan para santri. Bersamaan dengan para santri yang baru masuk. Hari itu, gadis dengan kerudung biru menatap gerbang pesantrennya dengan getaran tubuh yang lumayan kencang. Baru pertama kali ia melihat pesantren dan kali ini ia harus tinggal terpisah dengan keluarganya. Baginya, ini adalah pengalaman pertama kali berpisah dari orang tuanya. Dan, pertama kalinya ia merasakan sekolah khusus islam seperti ini. Tas yang dibawanya lumayan besar hingga ia lumayan kesusahan membawanya. Hingga sebuah tangan menahan tasnya dan juga membuatnya berpaling. Seorang santriwan menatap tas besarnya lalu mengambil alih pegangan tas yang sudah terlepas dari tangan gadis itu. “Santriwati baru, ya? Di kamar mana?” Tanya santriwan yang masih belum dijawab oleh gadis itu. Gadis itu akhirnya merunduk malu ketika santriawan di hadapannya tersenyum lebar. “Kamar Khadijah, akhi.” Jawabnya pelan. Santriwan itu berjalan dengan menenteng dua tas di antara kedua tangannya. Matanya menatap lurus ke arah jalan tanpa menoleh ke arah gadis yang berjalan dengan malu di belakangnya. Gadis itu menatap punggung santriwan yang membantunya. Punggung besar khas laki-laki itu barulah pertama kali dilihatnya. Keluarganya hanya beranggotakan perempuan karena figur seorang ayah sudah lama meninggal. Santriwan itu berbelok dan menuju gerbang kamar santriwati. Langkahnya terhenti dan menoleh ke arah gadis yang masih berjalan dengan menunduk. Hingga akhirnya kepala gadis itu menabrak dada santriwan yang sudah mengulum senyum. “Afwan Akhi. Saya tidak lihat tadi.” Ucap gadis itu cepat. Santriwan itu tersenyum lembut. “Nama ukhti siapa?” Tanya santriwan itu pelan. Gadis itu mulai kesulitan menyembunyikan rona merah di wajahnya. Sembari mengambil alih tas besarnya, gadis itu perlahan mengangkat kepalanya hingga matanya bertemu dengan mata santriwan itu. “Nama saya Naira, Akhi.” Ucap gadis itu pelan. “Nama saya Ali, Ukhti.” Balas santriwan itu. Debaran itu mulai muncul diiringi dengan rasa menghangat di hati keduanya. Senyuman yang tersungging saling berbalas. Dengan mata yang memandang malu-malu, keduanya saling menahan senyuman yang semakin lebar. Itulah beberapa macam dan penjelasan cerpen cinta yang dapat dijadikan bacaan yang ringan dan menyenangkan hati. Cerpen cinta akan menimbulkan kesan mendalam bagi pembacanya. Sesuai dengan tema yang dibawakan. Pembaca akan hanyut dengan cerpen cinta yang dikarang oleh si penulis dan terbawa akan suasananya. Terutama jika cerpen cinta itu dibawakan dengan baik dan penyampaiannya cerita yang tidak berbelit. Cerpen Cinta
cerpen cinta pertama yang menyakitkan