AgusAris Munandar yakin dan tegas menyebutkan Gajah Mada Lahir di Pandaan, sebuah kota kecil yang sedang berkembang di Lereng Gunung Welirang Arjuna. Pandaan atau Pandakan (sekrang termasuk wilayah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur), pernah dicatat sebagai tempat istimewa oleh Pararaton, saat luluh lantaknya Singhasari dan tumbuhnya Majapahit. CeritaBelajar dari Gajahmada Cerita fantasi yang berjudul Belajar dari Gajahmada memiliki bagian struktur cerita yang lengkap yaitu orientasi, komplikasi, dan resolusi. Alur dimulai dari orientasi, komplikasi, dan diakhiri resolusi. GajahMada begitu dikagumi. Kejayaannya di masa muda masih terus diingat. Namun, kata Agus, akhir kehidupannya lenyap dalam uraian ketidakpastian karena dia malu dengan pecahnya tragedi Bubat. Dengan ini, menurut Agus, bisa ditafsirkan bahwa Gajah Mada memang sakit dan meninggal di Kota Majapahit atau di area Karsyan yang tak M2ChS. Home Cerita Pagi Jum'at, 09 Juni 2023 - 0600 WIBloading... Mahapatih Gajah Mada gagal mewujudkan Politik Nusantara karena satu wilayah yang tidak bisa ditaklukkan. Foto Ilustrasi A A A Gajah Mada membuat gempar Majapahit dengan Sumpah Palapa saat pelantikan menjadi Mahapatih Majapahit. Dari situlah Kerajaan Majapahit melakukan ekspansi besar-besaran ke luar wilayah bahkan hingga Asia Majapahit bahkan berhasil menyatukan hampir seluruh wilayah di nusantara, dengan wilayah Dompo menjadi wilayah terakhir yang ditaklukkan Gajah Mada dan anak buahnya di masa raja Hayam Wuruk. Ekspedisi militer ke Dompo dilakukan pada 1357, sekaligus di wilayah itu dijadikan pangkalan tentara Majapahit dalam usaha memperluas di nusantara bagian timur. Baca Juga Prof. Slamet Muljana dalam bukunya "Pemugaran Persada Sejarah Leluhur Majapahit" menyebut, wilayah Dompo menjadi tahap terakhir pelaksanaan program politik nusantara yang dilancarkan oleh Gajah Mada. Dari negara-negara atau wilayah yang disebut dalam program politik nusantara, hanya Sunda yang tidak dapat dimasukkan dalam wilayah Kerajaan Majapahit. Misi Gajah Mada untuk menaklukkan Sunda melalui upaya pernikahan Hayam Wuruk dengan Dyah Pitaloka Citraresmi gagal direalisasikan. Gajah Mada belum mendapat restu dari Hayam Wuruk, dan memilih menikahi putri Raja Sunda karena cinta bukan karena penaklukan pasca peristiwa Bubat yang membuat rombongan Sunda tewas seluruhnya, Gajah Mada sempat diberhentikan dari jabatan patih amangkubhumi. cerita pagi majapahit kerajaan majapahit gajah mada hayam wuruk Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 52 menit yang lalu 2 jam yang lalu 2 jam yang lalu 2 jam yang lalu 3 jam yang lalu 3 jam yang lalu Uploaded byKinanti Devi II 67% found this document useful 3 votes6K views1 pageDescriptioncerita fantasi Belajar Dengan Gajah MadaOriginal Titlecerita fantasi Belajar Dengan Gajah MadaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document67% found this document useful 3 votes6K views1 pageCerita Fantasi Belajar Dengan Gajah MadaOriginal Titlecerita fantasi Belajar Dengan Gajah MadaUploaded byKinanti Devi II Descriptioncerita fantasi Belajar Dengan Gajah MadaFull description - Advertisement - Anak-anakku terutama bagi kelas VII, jika buku paket yang kamu gunakan untuk belajar Bahasa Indonesia adalah buku “Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas VII, Edisi Revisi 2016, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia”, maka kamu akan menemukan beberapa cerita fantasi yang menarik. Salah satunya berjudul Belajar dengan Gajah Mada. Cerita Belajar dengan Gajah Mada tersebut, di ruang ini kita akan coba telaah untuk berlatih dalam memberikan komentar. Hal ini sudah menjadi tuntutan kurikulum agar kita mampu mengomentari dan memberi penghargaan atas karya cerita fantasi teman kita. Dan dalam rangka implementasi program penilaian, marilah kita baca kembali kutipan cerita berikut dengan cermat! Belajar dengan Gajah Mada Minggu pagi yang cerah Ardi, Handi, dan Dani berada di Candi Trowulan. Mereka merupakan siswa pilihan dari sebuah SMP yang sedang melakukan tugas pengamatan untuk karya ilmiah remaja. Di tengah keramaian orang yang sedang berwisata, mereka sibuk menyelesaikan laporannya. “Tolooong,“ tiba-tiba terdengar suara Handi berteriak minta tolong. Dani dan Ardi yang berada tidak jauh dari tempat itu segera berlari menghampiri. Betapa kagetnya mereka berdua melihat Handi berada di sebuah lubang dan hanya kelihatan tangannya. Dengan reflek Ardi dan Dani menarik berusaha menolong Handi. Tapi “Aaahh…! terdengar teriakan keras dan mereka bertiga terseret masuk ke lubang itu. “Dimana kita??” Ardi bertanya sambil menatap tembok sekelilingnya yang memancarkan kemilau keemasan. “Tempat apa ini?” Handi dan Dani bertanya hampir bersamaan. Tiba-tiba, di hadapan mereka, muncul laki-laki bertubuh kekar. “Kalian bertiga saya panggil untuk menemui leluhurmu!” laki-laki tegap itu berujar dengan penuh wibawa. Ketiga anak itu terbelalak. “Sii aa .. pa Bapak?” sambil gemetar Handi memberanikan diri untuk bertanya. “Aku yang berjanji tak akan makan buah palapa sebelum Nusantara bersatu,” jawab laki-laki itu dengan mata tajam menatap ke arah tiga anak yang masih ketakutan itu. “Gaajah Maada …!” suara ketiganya seperti tercekat. “Ya benar akulah Gajah Mada yang sejak muda berusaha keras berlatih untuk menjadi orang berguna,” suara laki-laki itu dengan sangat berwibawa. “Apa yang sudah kamu lakukan untuk menyiapkan dirimu agar menjadi orang berguna,” mata laki-laki itu lekat menatap Handi. Kemudian dia beralih memegang bahu Ardi dan Dani. “Saya berusaha menjadi juara kelas dengan belajar tiap hari,” Ardi menjawab agak terbata-bata. “Saya belajar tiap malam sehingga saya selalu rangking satu di sekolah,” Handi menyahut. “Saya les semua mata pelajaran sehingga selalu mendapat prestasi Matematika tertinggi di kelasku,” Dani menimpali jawaban teman-temannya. “Belum cukup, kalian semua harus menambahkan jawaban lagi dengan benar untuk dapat dikembalikan ke tempat semula,” laki-laki itu semakin mendekat. Ketiga anak itu berpikir keras untuk mengungkapkan hal terbaik apa yang telah diperbuat selama ini. Setelah satu jam berpikir keras Handi membuka pembicaraan. “Saya selalu berusaha untuk tidak terlambat datang ke sekolah dan menyelesaikan tugas tepat waktu,” Handi memulai mengajukan ide. “Saya berusaha bekerja keras dan tidak mencontek waktu ujian,” kata-kata Ardi meluncur deras. “Saya mendengarkan teman yang berbeda pendapat dan meresponnya dengan santun,” Dani bertutur dengan lancar. Selesai Dani menyelesaikan kalimatnya, terdengar dentuman keras. Buuuum…! Seakan ada yang mengangkat mereka bertiga tiba-tiba sudah kembali berada di area Candi Trowulan tempat mereka melakukan pengamatan. Ketiganya mengusap mata. Seakan tidak percaya mereka saling berangkulan. “Benar kata Gajah Mada tadi…” Handi berucap lirih. “Iya kita tidak cukup hanya hanya dengan pintar” Ardi berkata hampir tak terdengar. “Ya kita harus memiliki perilaku yang baik…” Dani berteriak lantang sambil menyeret kedua temannya menuju area candi yang harus diamati. Mereka bertiga bertekad menyelesaikan tugasnya tepat waktu. Seperti biasanya mereka bekerja keras untuk menghasilkan sebuah karya. BACA JUGA Materi Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 7 Semester 1 Memberikan komentar dan penghargaan Yang menjadi pertanyaan sekarang, aspek apa saja dan bagaimanakah caranya memberikan komentar itu? Anak-anakku, dalam buku “Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas VII, Edisi Revisi 2016. terdapat panduan memberikan komentar dan penghargaan melalui kotak berikut. No. Aspek Deskripsi Cerita Fantasi 1 Judul     Apakah judul menggambarkan keseluruhan isi teks?     Apakah judul singkat, padat, dan jelas? 2 Orientasi     Apakah ada perkenalan tentang para pelaku, terutama pelaku utama, apa yang dialami pelaku, dan di mana peristiwa itu terjadi? 3 Komplikasi     Apakah muncul konflik, para pelaku bereaksi terhadap konflik, kemudian konflik meningkat?     Apakah pengarang membangun konflik dengan cara yang menarik?     Konflik batin ataukah fisik?     Apakah konflik mencapai puncaknya?     Apakah puncak konflik tersebut dikemas dengan cara yang unik, menarik, atau mengesankan? 4 Resolusi     Apakah konflik terpecahkan dan terdapat penyelesaiannya?     Penyelesaian bersifat terbuka pembaca dibebaskan untuk melanjutkan akhir ceritanya atau tertutup pengaranglah yang menunjukkan akhir ceritanya?     Apakah penyelesaiannya menarik atau mengesankan? 5 Amanat atau Moral Tersurat/ Tersirat     Apakah ada pesan-pesan moral yang disuarakan pengarang?     Apakah pesan-pesan itu disampaikan secara tersurat atau tersirat?     Apakah pesan-pesan itu disampaikan secara wajar, tidak menggurui? 6 Orisinalitas ide     Apakah karyamu asli hasil idemu sendiri dan belum pernah ada sebelumnya? Asli tetapi modifikasi. 7 Kreativitas pengembangan cerita     Apakah peristiwa yang dikembangkan rinci dan unik?     Apakah pilihan kata dalam cerita menarik?     Apakah dialog-dialog yang dikembangkan menarik dan menghidupkan cerita? . Contoh paparan komentar Berdasarkan panduan komentar yang terdapat pada kotak tersebut, maka lahirlah sebuah paparan komentar berikut, misalnya Salah satu cerita yang saya baca dari buku paket adalah Belajar dengan Gajah Mada. Judul cerita ini ditulis singkat, padat, dan jelas, juga dapat menggambarkan keseluruhan isi teks. Cerita Belajar dengan Gajah Mada ini memiliki bagian struktur cerita yang lengkap yaitu alur dimulai dari orientasi, komplikasi, dan diakhiri resolusi. Bagian orientasi berupa mengenalkan latar waktu pada Minggu pagi, latar suasana yang cerah di tengah keramaian orang yang sedang berwisata, suasana kesibukan dalam menyelesaikan laporannya yang dilakukan tokoh-tokoh seperti Ardi, Handi, dan Dani, dan memperkenalkan latar tempat di Candi Trowulan. Bagian komplikasi berupa timbul masalah dari terdengarnya suara Handi berteriak minta tolong karena ia berada di sebuah lubang sampai teman-teman yang menolongnya pun terperangkap masuk ke masa lalu. Mereka bertemu dan belajar banyak hal dari Gajah Mada dan mereka bisa dikembalikan ke tempat semula kalau bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan Gajah Mada. Pengarang membangun konflik dengan cara yang menarik. Konflik dikembangkan dengan melompat pada zaman yang berbeda. Para pelaku bereaksi terhadap setiap yang dialami. konflik yang dimunculkan adalah konflik batin bahkan konflik fisik. Dari mulai konflik sederhana kemudian meningkat dan mencapai puncaknya. Bagian resolusi ditandai dengan gambaran bahwa permasalahan yang dihadapi tokoh mulai ada titik terang atau ada penyelesaian setelah Dani menyelesaikan kalimatnya dan terdengar dentuman keras. Seakan ada yang mengangkat mereka bertiga tiba-tiba sudah kembali berada di area Candi Trowulan tempat mereka melakukan pengamatan. Dengan demikian konflik dapat terpecahkan dan terdapat penyelesaian yang menarik dan mengesankan. Penyelesaian bersifat tertutup. Pada cerita ini pengaranglah yang menunjukkan akhir ceritanya. Cerita fantasi Belajar dengan Gajah Mada tentu penuh dengan pesan-pesan moral yang disuarakan pengarang. Pesan-pesan tersebut disampaikan secara tersurat, banyak pula yang tersirat melalui dialog antar tokoh seperti dalam kalimat, “Ya kita harus memiliki perilaku yang baik…” Dani berteriak lantang sambil menyeret kedua temannya menuju area candi yang harus diamati. Mereka bertiga bertekad menyelesaikan tugasnya tepat waktu. Seperti biasanya mereka bekerja keras untuk menghasilkan sebuah karya. Pesan-pesan itu disampaikan secara wajar dan tidak menggurui. Belajar dengan Gajah Mada merupakan hasil ide pengarang yang belum pernah ada sebelumnya. Peristiwa-demi peristiwa dikembangkan secara rinci dan unik dengan pilihan kata yang menarik. Dialog-dialog yang dikembangkan pun menarik dan menghidupkan cerita. Cerita tersebut menggunakan latar lintas waktu. Cerita dimulai dengan latar Candi Trowulan kemudian tokoh mengalami peristiwa ajaib yang membawa para tokoh ke zaman Kerajaan Majapahit. Demikian, semoga ada manfaatnya. - Advertisement - RINGTIMES BANYUWANGI – Simak cerita belajar dari Gajahmada di halaman 67, materi Bahasa Indonesia kelas 7 SMP. Pada halaman 67 buku paket Bahasa Indonesia kelas 7 SMP, disajikan cerita mengenai Gajahmada sebagai teks fantasi. Dalam materi membuat telaah teks cerita dari segi strukturnya, adik-adik diminta membuat struktur teks fantasi dengan melengkapi paparan mengenai bagian komplikasi dan resolusi. Baca Juga Soal dan Kunci Jawaban PTS PJOK Kelas 3 SD Semester 1 Yuk belajar dan simak materi Bahasa Indonesia kelas 7 SMP halaman 671 mengenai orientasi, komplikasi, dan resolusi. Cerita Belajar dari Gajahmada Cerita fantasi yang berjudul Belajar dari Gajahmada memiliki bagian struktur cerita yang lengkap yaitu orientasi, komplikasi, dan resolusi. Alur dimulai dari orientasi, komplikasi, dan diakhiri resolusi. Bagian orientasi berupa pengenalan tokoh, yaitu Ardi, Handi, dan Dani, dengan latar Candi Trowulan. Konflik yang dialami adalah mereka sedang sibuk menyelesaikan laporannya. Bagian komplikasi berupa permasalahan yang dihadapi ketiganya terseret ke dalam lubang. Kemudian mereka bertemu dengan Gajahmada dan harus menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Gajahmada. Baca Juga Soal dan Kunci Jawaban UTS PTS Pendidikan Agama Islam Kelas 3 SD Semester 1 - Mahapatih Gajah Mada bersama Raja Hayam Wuruk membawa Kerajaan Majapahit mengguratkan sejarah emas dalam peradaban Indonesia. Lewat Sumpah Amukti Palapa, Gajah Mada berikrar akan menyatukan wilayah-wilayah Nusantara di bawah naungan Kemaharajaan Gajah Mada sebenarnya? Sejumlah sejarawan dan sumber ada perbedaan tentang asal usul sosok "Tafsir Kekuasaan Menurut Gajah Mada" Jurnal Politik, Volume 11, 2015 karya Yusak Farchan dan Firdaus Syam yang mengutip isi kitab Usana Jawa atau sering disebut Cerita Bali, dijelaskan bahwa Gajah Mada lahir di Pulau Bali Agung. Sejarawan Muhammad Yamin punya pendapat berbeda. Menurut Yamin dalam bukunya Gajah Mada Pahlawan Persatuan Nusantara menuliskan bahwa Gajah Mada tidak memiliki ayah dan ibu. Ia terlahir dari dalam buah kelapa, sebagai penjelmaan Sang Hyang Narayana Dewa Wisnu ke dunia. Dengan kata lain, Gajah Mada terlahir atas kehendak dewa-dewa. Baca juga Sejarah Singkat Majapahit, Pusat Kerajaan, & Silsilah Raja-Raja Sejarah Perang Bubat Majapahit vs Sunda Penyebab, Lokasi, Dampak Sejarah Hidup Hayam Wuruk Fakta Raja Majapahit & Masa Kejayaan Akan tetapi, menurut Serat Pararaton, Gajah Mada merupakan anak dari Gajah Pagon yakni seorang seorang petinggi Kerajaan Majapahit dan pengikut setia Raden Wijaya. Dikisahkan saat itu terjadi peperangan dengan tentara Kadiri dan kemudian Raden Wijaya mengungsi ke Desa Pandakan, Madura. Saat peperangan tersebut, Gajah Pagon terluka dan dititipkan kepada Macan Kuping, Kepala Desa Pandakan. Lalu, Gajah Pagon menikah dengan anak Macan Kuping yang kemudian melahirkan Gajah Mada. Mengutip karya jurnal yang ditulis Yusak Farchan dan Firdaus Syam bahwa sifat dari Gajah Mada serupa dengan ayahnya Gajah Pagon. Dua orang yang memiliki nama Gajah tersebut bersifat pemberani, tahan mental, tidak mudah menyerah, setia kepada tuannya dan berperilaku seperti hewan gajah dalam menghalau semua penghalang. Baca juga Sejarah Perang Bubat Majapahit vs Sunda Penyebab, Lokasi, Dampak Sejarah Kerajaan Majapahit Kekuatan Militer dan Persenjataan Sejarah Kerajaan Kristen Larantuka & Kaitannya dengan Majapahit Peran Gajah Mada di Kerajaan Majapahit Terlepas dari latar belakang Gajah Mada yang masih belum diketahui terang, sosok ini punya peranan penting dalam sejarah Majapahit. Gajah Mada memulai kariernya di Majapahit pada masa pemerintahan Jayanegara. Saat itu ia menjadi bekel atau prajurit di kesatuan khusus bhayangkara. Peran sentralnya dapat dilihat ketika terjadi pemberontakan Ra Kuti pada 1319 M. Dalam Serat Pararaton dijelaskan bahwa saat Ra Kuti melakukan pemberontakan, yang menjadi bekel jaga di Kerajaan Majapahit adalah Gajah Mada. Atas jasanya menyelamatkan Raja Jayanegara, ia diangkat sebagai patih 1319-1321 M untuk mendampingi Rani Kahuripan yang saat itu dijabat Tribhuwana Tunggadewi. Dua tahun setelahnya Gajah Mada diangkat menjadi Patih Daha untuk menggantikan Patih Arya Tilam yang telah mangkat. Peran sentral Gajah Mada di Majapahit semakin menguat, ketika pada 1336 M Gajah Mada diangkat menjadi Mahapatih Amangkubhumi Majapahit. Pengangkatan tersebut didasarkan atas jasanya yang berhasil memadamkan pemberontakan di daerah Sadeng pada 1331 juga Sejarah Perang Paregreg Awal Runtuhnya Kerajaan Majapahit Sejarah Majapahit Struktur Pemerintahan & Pembagian Area Kerajaan Siapa Raja Pendiri Kerajaan Majapahit dan Kapan Masa Kejayaannya? Sumpah Amukti Palapa Mengutip jurnal Suluk yang bertajuk "Sejarah Peristiwa Sumpah Palapa Dalam Kitab Pararaton" karya Dwi Susanto dan kawan-kawan dituliskan bahwa Gajah Mada mengikrarkan Sumpah Palapa setelah pelantikannya. Sumpah Amukti Palapa merupakan manifestasi program politik Gajah Mada terhadap Majapahit agar dapat menyatukan Nusantara, yang berbunyi"Lamun huwus kalah Nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, Samana isun amukti Palapa." Sumpah yang diucapkan saat pelantikan Gajah Mada sebagai Mahapatih Majapahit di hadapan Ratu Tribhuana Wijayatunggadewi itu bermakna"Jika telah menyatukan Nusantara, saya baru akan melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikian saya baru akan melepaskan puasa."Wafatnya Gajah Mada Karier Gajah Mada ini makin memuncak setelah Tribhuana Wijayatunggadewi turun tahta pada 1351 M, Majapahit dipimpin oleh Hayam Wuruk. Bersama dengan Gajah Mada, Hayam Wuruk memimpin Majapahit dan mencapai masa kejayaannya. Namun kegemilangan Gajah Mada pun meredup ketika, Perang Bubat 1357 M. Pada perang tersebut terjadi pertempuran tidak seimbang antara pasukan Majapahit dengan pasukan Kerajaan Sunda yang akhirnya menimbulkan banyak korban dari Sunda. Tindakan Gajah Mada ini sangat disayangkan oleh Hayam Wuruk. Saat itu Hayam Wuruk menganugerahi Gajah Mada berupa tanah di daerah Probolingo. Namun, penganugerahan ini pun disinyalir sebagai bentuk anjuran halus dari agar Gajah Mada menjauh dari Mada pun mangkat pada 1364 M. Setelah wafatnya, Hayam Wuruk pun melanjutkan kepemimpinannya di Majapahit hingga akhirnya ia meninggal pada 1389 M. Sepeninggal dua orang ini Majapahit di masa-masa selanjutnya mengalami penurunan dan akhirnya runtuh pada 1527 juga Sejarah Perang Paregreg Awal Runtuhnya Kerajaan Majapahit Beda Versi Sejarah Wisnuwardhana Bapak Raja-raja Majapahit Sejarah Keruntuhan Kerajaan Majapahit & Prasasti Peninggalannya - Sosial Budaya Kontributor Alhidayath ParinduriPenulis Alhidayath ParinduriEditor Agung DH

cerita belajar dari gajah mada